Selasa, 06 Januari 2015

curiculum vitae

TULISAN

logo_gunadarma1.jpg
DI SUSUN OLEH
Agung Hari Kuncoro
NPM      : 20212353
KELAS  : 3EB23
DOSEN   : Budi Santoso,SS

UNIVERSITAS GUNADARMA



DAFTAR ISI
Pendahuluan............................................................................2
Latar  Belakang.......................................................................2
Rumusan Masalah....................................................................2
Tujuan Pembahasan.................................................................2
Pembahasan.............................................................................3
Manfaat curriculum vitae........................................................4
Susunan Curiculum Vitae……...............................................5
Isi Curiculum Vitae.................................................................6
Penutup...................................................................................12
Simpulan.................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................13










BAB 1
PENDAHULUAN
1.1              LATAR BELAKANG

Curriculum vitae (CV; juga ditulis curriculum vitæ) atau daftar riwayat hidup adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya. Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal utama yang dijumpai seorang majikan potensial tentang pencari kerja dan sering digunakan untuk menyaring aplikan (orang-orang yang melamar kerja secara daring) ketika mencari pekerjaan, biasanya dilanjutkan dengan wawancara.

 1.2.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana cara membuat curriculum vitae yang baik dan benar?
Apa manfaat curriculum vitae ?
Bagaimana isi curriculum vitae?

1.3. TUJUAN PEMBAHASAN
Diharapkan mahasiswa mengerti akan cara membuat curriculum vitae.
Diharapkan mahasiswa dapat membuat curriculum vitae yang baik dan benar
Dan dapat mengetahui manfaat dari curuiculum vitae.


BAB II
PEMBAHASAN
Curiculum Vitae
2.1. MANFAAT CURICULUM VITAE
             Manfaat curiculum vitae adalah menjelaskan keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan memeriksa CV seseorang akan dapat mengetahui dan menelaah setiap orang dari informasi diri yang telah diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang melalui kegiatan – kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi. Dengan kata lain manfaat CV menjelaskan kriteria diri dalam bentuk teks.
2.2. SUSUNAN CURICULUM  VITAE
1. Data Pribadi
Bagian ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon dan identitas pribadi lainnya.
2. Pendidikan
Bagian ini menjelaskan latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju. Pada umumnya, banyak yang  membuat CV menjelaskan dari TK (Pendidikan paling dasar), SD, SMP sampai perguruan tinggi (Pendidikan terakhir).
3. Pengalaman Kerja
Bagian ini adalah bagian yang paling dilihat oleh perekrut kerja. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruter juga bisa menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang.

4. Skill Yang Dimiliki
Seharusnya pada bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Dan dibuat dalam bentuk yang meyakinkan dan informatif.
5. Training Yang Pernah Diikuti
Untuk lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana pemilik CV telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.
6. Prestasi
Ini adalah bagian yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan dan presetasi sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.
7. Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan
Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Pada CV juga perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pemilik CV bisa membagi waktu dan memiliki hubungan sosial  yang lebih luas, tidak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan.






2.3. ISI CURICULUM VITAE
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
*Data Pribadi
Nama                                       : Ghozian Rahmana Putra
Tempat, Tanggal Lahir            : Jakarta, 22 Februari 1993
Jenis Kelamin                           : Laki-laki
Agama                                      : Islam
Kewarganegaraan                     : Indonesia
Alamat                                      : Perumahan Dukuh Zamrud Blok S 22/11 Rw 011/ Rt 06
                                                  Telepon : 021-82601111 (rumah)
                                                   081-210-210-189 (HP)
                                                   Gogo.rohmana@gmail.com
Golongan Darah                        : B
*Latarbelakang Pendidikan
Formal
1998 – 2004                            : SDN Padurenan 6
2004 – 2007                            : SMPN 26, Bekasi
2007 – 2010                            : SMAN 9, Bekasi
2010 – 2014                            : Universitas Gunadarma - Ilmu Komputer
Non Formal
2010 – 2011                            : Kursus Komputer di Universitas Gunadarma
2011 – 2012                            : Asisten LAB SI
2011 – 2013                            : Kursus Bahasa Inggris di IEP
*Kemampuan
-           Kemampuan Programing dan Sistem Analisis (Programing & Analist System) PHP &       MYSQL, Java, Project Data Base, C++, Acounting, Sistem Administrator
-           Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, MS Access, MS Outlook dan Internet)
*Pengalaman Kerja
-           Praktek Kerja Lapangan:
Praktek Kerja di Oracle Indonesia, Jakarta
Periode : Januari 2013 - June 2014
Tujuan : Persyaratan kelulusan SMAN 9 Bekasi
Posisi : Operator Administrasi
Rincian Pekerjaan:
- Mengupdate sistem keamanan
- Mengatur jadwal pertemuan dengan konsumen
- Menyiapkan surat-surat pernawaran untuk konsumen
- Menyiapkan tagihan
7 LANGKAH/CARA MEMBUAT CV (CURRICULUM VITAE) PROFESIONAL
Daftar riwayat hidup atau CV (Curriculum Vitae) ibarat sebuah produk yang merepresentasikan kualitas, kekuatan dan potensi pelamar. Ibarat sebuah produk, maka produk pelamar bersaing dengan produk-produk lainnya. Laku atau tidaknya bergantung pada strategi, bagaimana pelamar mengemasnya juga keberuntungan.
Dari CV (Curriculum Vitae) pelamar, pemimpin perusahaan (perekrut) dapat mengetahui potensi-potensi para calon anggotanya. CV (Curriculum Vitae) ibarat sarana promosi diri (cerminan pribadi pelamar). Keseriusan, kreativitas dan kecermatan dalam bekerja dapat dilihat dari CV (Curriculum Vitae) yang pelamar rancang. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dicoba untuk membuat CV (Curriculum Vitae) Profesional :
1. Menggunakan kertas putih polos untuk CV Profesional
Kertas putih polos terkesan formal, bersih, nyaman dibaca, sederhana dan menyiratkan niat suci untuk untuk bekerja. Sedangkan kertas yang terdapat gambar latar terkesan kurang formal dan dapat mengurangi kenyamanan membaca. Ukuran kertas yang umum untuk CV (Curriculum Vitae) ialah kertas A4 80 gram atau ukuran lain sejenis.
2. Tampilan yang rapi dan indah (estetik) CV Profesional
Secara naluriah manusia menyukai hal-hal yang bersifat rapi dan indah. Kerapian dapat mempermudah perekrut memahami CV (Curriculum Vitae). Rapikan format susunan baris, kolom dan tabel sehingga terkesan rapi dan menarik.
Kerapian dapat menggambarkan seseorang yang tertib, teratur, sistematis juga kemampuan bekerja-sama dengan orang lain. Keindahan dapat menggambarkan kreativitas, ide, humanisme juga kepekaan sosial.
Cermati juga kepada siapa Anda mengajukan CV (Curriculum Vitae). Jika Anda hendak mengajukannya kepada instansi/lembaga yang bersifat konvensional seperti instansi/lembaga pemerintahan, pendidikan atau BUMN, maka unsur kerapian bisa lebih Anda tonjolkan. Jika Anda hendak mengajukannya kepada instansi/lembaga yang bersifat bebas dan menjunjung tinggi kreativitas seperti bidang periklanan, EO (Event Organizer) ataupun penerbitan, maka Anda dapat menonjolkan unsur keindahan pada CV (Curriculum Vitae).
3. Jenis huruf (font) CV Profesional
Anda dapat menggunakan satu atau dua jenis huruf (font) untuk digunakan dalam penulisan CV (Curriculum Vitae). Secara umum dalam CV (Curriculum Vitae) hanya menggunakan satu jenis huruf. Anda dapat mencoba jenis huruf yang umun terdapat pada komputer-komputer seperti Arial atau Times New Roman. Anda juga dapat mem-variasikan ukuran huruf, misal dengan memperbesar ukuran huruf pada Judul. Ukuran huruf pada isi CV (Curriculum Vitae) umumnya 11pt atau 12pt.

4. Tata bahasa, tanda baca dan ejaan CV Profesional
Gunakan tata bahasa formal dan gunakan kalimat efektif dalam penulisan CV (Curriculum Vitae) untuk memudahkan perekrut memahami isi CV (Curriculum Vitae) Anda. Perhatikan juga ejaan pada CV (Curriculum Vitae) apakah sesuai dengan EYD begitu pula jika Anda menulis CV (Curriculum Vitae) dalam format Bahasa Inggris.
Gunakanlah tanda baca yang jelas untuk lebih memudahkan perekrut memahami kalimat yang terdapat pada kalimat dalam CV (Curriculum Vitae) seperti tanda koma, titik, titik dua, dsb. Untuk istilah asing, Anda dapat menggunakan jenis huruf miring (Italic) pada kalimat Anda.
Anda dapat pula menggabungkan dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dalam penulisan CV (Curriculum Vitae) Anda dengan bahasa utama adalah Bahasa Indonesia. Anda dapat menambahkan bahasa asing tambahan tersebut bersebelahan ataupun tepat di bawah kalimat bahasa utama dengan membedakan formatnya, misal dengan memperkecil ukuran huruf, mencetak miring, memberi warna berbeda dan atau menambahkan tanda kurung.


5. Eksplisit
Gunakanlah penulisan kalimat dengan jelas dan detail sehingga perekrut dapat menginterprestasikan kalimat dalam CV (Curriculum Vitae) Anda tanpa ambigu. Misalnya dalam CV (Curriculum Vitae) pada bagian pendidikan, Anda menuliskan Sarjana Hukum Universitas Islam Indonesia dengan tidak menambahkan kota lokasinya. Perekrut mungkin sedikit kesulitan dalam mengasumsikan lokasi pendidikan Anda. Maka Anda dapat menambahkan kota lokasi pendidikan Anda menjadi Sarjana Hukum Universitas Islam Indonesia - Yogyakarta.
6. Isi CV (Curriculum Vitae) Profesional
Isilah CV (Curriculum Vitae) Anda secara padat dan berisi. Kemungkinan besar perekrut tidak punya banyak waktu untuk menyaring semua CV (Curriculum Vitae) yang terkirim dengan membaca secara detail/lengkap keseluruhan isi CV. Perekrut mayoritas hanya membaca poin-poin penting dalam CV (Curriculum Vitae) Anda tanpa banyak memperhatikan secara detail mengenai diri Anda secara keseluruhan, misalnya mengenai makanan kesukaan Anda, nama anak/istri anak Anda dan sejenisnya. Isi CV (Curriculum Vitae) yang dapat Anda tulis antara lain :
Identitas diri (Nama lengkap dengan gelar, Tempat tanggal lahir, Alamat lengkap, Nomor telepon, Alamat email/situs jika ada, Hobi, Tinggi/Berat badan jika diperlukan).
Riwayat pendidikan (Nama Sekolah, Tahun lulus, Jurusan, Nilai, Kota Lokasi, Pendidikan Formal dan Non-Formal).
Pengalaman kerja (Nama Perusahaan, Alamat Perusahaan, Bidang Usaha, Posisi Pekerjaan, Tugas Pekerjaan, Prestasi Pekerjaan dan Lama Anda Bekerja).
Pengalaman organisasi.
Prestasi/penghargaan.
Karya.
Referensi kerja (bila ada).
Konsistensi karir (bila posisi awal Anda bekerja adalah di bidang keuangan sehingga Anda berpindah perusahaan tetap memilih profesi di bidang keuangan).
Isi CV (Curriculum Vitae) Anda sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam rekrutmen. Karena isi CV (Curriculum Vitae) yang tidak sesuai dengan spesifikasi kualifikasi rekrutmen akan ditinggalkan.
Tulislah CV (Curriculum Vitae) dengan jujur. Isi CV (Curriculum Vitae) yang jujur akan lebih mudah mendapat respek terutama saat proses wawancara. Dalam proses tersebut biasanya dapat diketahui kejujuran dalam isi CV (Curriculum Vitae).
Dalam penulisan isi CV (Curriculum Vitae) juga terdapat hal-hal yang sebaiknya dihindari dalam penulisan isi CV (Curriculum Vitae). Di antaranya adalah : Agama (bisa diperdebatkan), Keanggotaan ormas atau partai politik tertentu, Jenis Kelamin (sebagian diperdebatkan), Permintaan gaji (bergantung pada persyaratan kualifikasi) dan Permintaan fasilitas.
7. Jumlah halaman CV Profesional
Isi CV (Curriculum Vitae) mayoritas tidak lebih dari dua halaman. Pada umumnya hanya satu halaman saja. Namun jika isi dari CV (Curriculum Vitae) Anda banyak dan penting untuk ditampilkan (misal riwayat pekerjaan, pendidikan/kursus, pelatihan dan penghargaan/karya), maka Anda dapat menambah menjadi tiga halaman atau lebih. Berikut adalah contoh CV (Curriculum Vitae) satu halaman yang sering Teras Penganggur gunakan untuk mengajukan lamaran pekerjaan :
Contoh CV (Curriculum Vitae) Profesional
Contoh CV (Curriculum Vitae) Profesional
Contoh CV (Curriculum Vitae) Profesional 1 (satu) Halaman
Sumber : Acep Yonny. 2010. Jual diri Menggunakan Surat Lamaran Yang Mengesankan & CV (Curriculum Vitae) Berdaya Pikat Tinggi. Pustaka Widyatama : Yogyakarta.
Kesimpulan: Ada baiknya untuk mulai memikirkan satu hal ini:
“Kalau teman-teman sangat ingin bisa melewati tahapan pertama dari sebuah rekrutmen, tidak ada yang bisa dilakukan selain berusaha sebaik mungkin membuat CV atau resume yang “menjual” dan mampu meyakinkan pihak perusahaan atau headhunter mengenai kemampuan dan kompetensi yang dimiliki”










DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
           * Informasi sendiri
           * Gorys Keraf : Argumentasi dan Narasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
           * Gorys Keraf : Komposisi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001.
           * http://www.muhammadnoer.com/2013/07/bagaimana-membuat-cv-yang-meyakinkan/

           * http://carakata.blogspot.com/2013/05/contoh-cv-resume.html

Selasa, 30 Desember 2014

ragam bahasa

TUGAS INDIVIDU


DI SUSUN OLEH
Agung Hari Kuncoro
NPM      : 20212353
KELAS  : 3EB23
DOSEN   : Budi Santoso,SS

UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada Tim Penulis sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ragam Bahasa” yang merupakan salah satu tugas terstruktur Bahasa Indonesia pada semester tiga.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai bagaimana mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, mengindentifikasi kerangka teori, formulasi isi tulisan dan bagaimana membuat kesimpulan dan saran dalam Ragam Bahasa.
Dalam menyelesaikan makalah ini, Tim Penulis telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Budi Santoso, SS selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas mengenai “Ragam Bahasa” ini sehingga pengetahuan Tim Penulis dalam penulisan makalah ini makin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis. Akhir kata Tim Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan Tim Penulis terima dengan senang hati.


DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                                                                       i
Daftar Isi                                                                                                                                ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah                                                                                        
B. Rumusan Masalah                                                                                                 
C. Tujuan Penelitian                                                                                                    
D. Manfaat Penelitian                                                                                                
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ragam Bahasa                                                                                    
B. Macam-macam Ragam Bahasa                                                                             
1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media                                                           
a. Ragam Bahasa Media (Lisan)                                                         
b. Ragam Tulis                                                                                   
                        2. Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur                                 
                        3. Ragam bahasa Indoneisa menurut topik pembicaraan                               
BAB III PENUTUP
 Kesimpulan                                                                                                               
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato, ceramah, dll.
Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalkan saja pidato pesiden, pidato dari ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam pidato pun hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai dengan kaidah yang benar. Pidato sama halnya denan cermah. Hanya saja ceramah lebih membahas tentang keagamaan. kalau pidato lebih umum dan bisa digunakan dalam banyak acara.
B.     Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
Pengertian ragam bahasa.
Macam-macam ragam bahasa.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan

C.    Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang ragam bahasa Indonesia dan macam-macam ragam bahasa Indonesia ditinjau dari media atau sarana yang akan menghasilkan bahasa. Dan memenuhi tugas bahasa Indonesia.
D.    Manfaat
Manfaat dibuat makalah ini adalah:
        1.      Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud ragam bahasa.
        2.      Mengetahui macam-macam ragam bahasa yang sering digunakan.
        3.      Penggunaan ragam bahasa.
        4.      Contoh-contoh ragam bahasa.
 
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah  variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yang terdiri dari :
Ragam bahasa lisan.
Ragam bahasa tulisan.
            Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua ragam tersebut memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya  ragam bahasa lisan. Oleh karena itu sering timbul kesan antara ragam bahasa lisan dan tulisan itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki sistem seperangkat kaidah yang berbeda satu dengan yang lainnya.
2.      Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
1. Ragam bahasa berdasarkan media
a.   Ragam bahasa Media (Lisan)
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak  menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan,  ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
·         Memerlukan orang kedua/teman bicara.
·         Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
·         Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
·         Berlangsung cepat
Contohnya; “Sudah saya baca buku itu”
b.      Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
1.      Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2.      Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3.      Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4.      Berlangsung lambat;
5.      Selalu memakai alat bantu;
6.      Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7.     Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda     baca.
                                          Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.

Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :
A. Tata Bahasa :
a.       Ragam Bahasa lisan
1)      Nia sedang baca surat kabar.
2)      Ari mau nulis surat.
3)      Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b.      Ragam bahasa tulisan.
1)         Nia sedang membaca surat kabar.
2)         Ari mau menulis surat.
3)         Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

B. Kosa kata :
a.       Ragam bahasa lisan
1)    Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2)    Kita harus bikin karya tulis.
3)    Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b.      Ragam bahasa tulisan
1)    Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2)    Kita harus membuat karya tulis.
3)    Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.

2.      Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur.
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
 Contoh:
Ragam dialek     : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam terpelajar : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam resmi        : “Saya sudah mmbaca buku itu”
Ragam tak resmi  : “Saya sudah baca buku itu”

3.      Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan.
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ragam hukum     : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ragam bisnis       : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon.
Ragam sastra       : Cerita itu menggunakan Flashback.
Ragam kedokteran: Anak itu menderita penyakit kuorsior.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.

Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.

Minggu, 16 Juni 2013


JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen badan usaha milik negara (BUMN) kini harus bekerja lebih cerdik, untuk meningkatkan kapitalisasi bisnis mereka. Pemerintah sebagai pemilik modal mengurangi target setoran deviden, dengan syarat BUMN harus lebih ekspansif. Demikian disampaikan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Jakarta, Minggu (14/8/2011).
Dalam laporan kinerja Kementerian BUMN Semester I-2011, pendapatan BUMN tercatat Rp 646,1 triliun atau naik 22,3 persen dari Rp 528 triliun pada Semester I-2010. "Target deviden tahun 2011 tetap seperti tahun 2010 yaitu Rp 27,5 triliun, sehingga persentasenya akan mengecil karena keuntungan bertambah. Ini kebijakan kami untuk memberi kesempatan kepada BUMN, agar bisa lebih banyak berinvestasi dan ekspansi," ujar Mustafa. Perekonomian nasional yang tumbuh positif, ditambah dengan kenaikan harga komoditas perkebunan dan tambang, membuat kinerja sejumlah BUMN cukup cemerlang. Posisi BUMN, yang memiliki total aset Rp 2.656,4 triliun, dalam perekonomian nasional memang cukup strategis.
Contohnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), meski baru 18 BUMN yang menjadi perusahaan terbuka atau 4 persen dari 428 perusahaan yang tercatat di bursa, nilai kapitalisasi pasar sudah mencapai 25,9 persen. Saat ini, kapitalisasi pasar 18 BUMN di BEI bernilai Rp 862 miliar. Lima BUMN masih tercatat sebagai penghasil pendapatan tertinggi, yakni Pertamina (Rp 223,2 triliun), PLN (Rp 78,6 triliun), Telkom (Rp 34,2 triliun), BRI (Rp 20,9 triliun), dan Bank Mandiri (Rp 19,8 triliun).
PT Aneka Tambang Tbk, yang mengelola pertambangan emas dan mineral lainnya di beberapa lokasi, mencatat kenaikan pendapatan tertinggi dari 26 BUMN terbesar, yaitu Rp 4,8 triliun atau naik 247 persen dari semester I-2010. Adapun kenaikan laba bersih tertinggi dibukukan Perum Bulog, yang berbisnis pangan, sebesar Rp 892,9 miliar atau naik 612,5 persen.
Menteri BUMN berharap, manajemen BUMN memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif untuk memperluas bisnis mereka. Investasi baru seperti pembangunan pabrik, peningkatan kapasitas produksi, atau perluasan jaringan pelayanan akan menimbulkan efek domino positif bagi perekonomian.Kementerian BUMN juga terus mempersiapkan sejumlah BUMN yang telah mapan, untuk masuk ke bursa saham secara bertahap. Perum Pegadaian saat ini tengah menjalani proses peningkatan status menjadi perseroan terbatas, untuk memudahkan masuk ke pasar modal tahun 2012 nanti bersama Semen Baturaja.
"Jadi, deviden dikurangi tetapi diberi kesempatan untuk investasi lagi, lalu sebagian dari deviden digunakan untuk pengembangan usaha BUMN yang bersangkutan. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi, berkat pengembangan usaha dan pengembangan kesempatan kerja sehingga penerimaan pajak bisa meningkat," ujarnya. Kontribusi proyek Berbagai rencana ekspansi BUMN, juga akan diselaraskan dengan rencana induk percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia yang telah dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhir Mei lalu.
Sampai dengan Juni 2011, BUMN sudah menginvestasikan Rp 53,9 triliun, 1 miliar dollar AS, dan 35 miliar yen, untuk tahap awal berbagai proyek berkait program pemerintah tersebut. Mustafa mencontohkan, beberapa proyek yang sudah dimulai adalah pembangunan pabrik baja kerjasama Krakatau Steel dan Posco dari Korea Selatan, pembangunan jaringan telekomunikasi Telkom, serta pembangunan pabrik alumina di Kalimantan Barat kerja sama PLN dan Antam.
Sejumlah BUMN masih terus menyiapkan pemancangan proyek senilai Rp 126,7 triliun dan 577 juta dollar AS semester II-2011, sampai kuartal pertama tahun 2012.Berfikir investor Secara terpisah, pengamat ekonomi Yanuar Rizky mengatakan, sudah semestinya pemerintah lewat BUMN berpikir sebagai investor, bukan saudagar (trader) yang selama ini memiliki fundamental semu. Perubahan cara pandang ini dapat semakin memperkuat keunggulan teknik beberapa BUMN, sehingga dapat mencegah pelemahan teknik.
Penyerapan tenaga kerja, peningkatan daya beli, dan menciptakan infrastruktur perekonomian yang memperkuat daya tahan suplai perekonomian harus menjadi fokus. Pencapaian hal ini akan menambah peredaran uang riil di masyarakat dan tidak sekadar berputar-putar di pasar uang. Dengan demikian, sektor ekonomi riil pun bergerak berkat kenaikan konsumsi yang bisa meningkatkan penerimaan pajak. Yanuar mengingatkan, BUMN jangan terlena dengan kenaikan laba saat ini. Peningkatan laba saat ini lebih disebabkan arus kas nonoperasional, ketika pendapatan dan laba meningkat lebih dipicu kenaikan harga dan penurunan harga bahan baku akibat penguatan nilai tukar rupiah.Perusahaan harus cermat memanfaatkan laba mereka untuk menanamkan pada investasi yang fundamental. Dengan demikian, perusahaan tetap memiliki peluang pertumbuhan positif masa depan sehingga menjadi lebih kokoh saat perekonomian global terguncang.
Editor :
Agus Mulyadi
Korporasi.BUMN.Harus.Ekspansif
 
komentar : Nurul Mya Pangastuti
Menurut saya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah memiliki prestasi yang sangat bagus. Karena setiap tahunnya pendapatan BUMN terus meningkat, dan meiliki target setiap tahunnya, serta BUMN dalam perekonomian indonesia juga sudah cukup strategis. Perusahaan harus cermat memanfaatkan laba mereka untuk menanamkan pada investasi yang fundamental. Dengan demikian, perusahaan tetap memiliki peluang pertumbuhan positif masa depan sehingga menjadi lebih kokoh.


komentar : Agung Hari Kuncoro

menurut pengamatan saya sejauh ini BUMN sudah mempunyai prospek yang bagus.namun ekspansi yang di lakukan saya rasa masih kurang pesat atau bisa di bilang kurang memuaskan.
harusnya BUMN seperti Bank BRI dan Bank MANDIRI bisa lebih memperluas pasar kemancanegara atau bahkan ke pasar global sekalipun.
contohnya dengan mendirikan atau membuka kantor cabang di berbagai negara,tapi hal itupun saya rasa tidak mudah karena badan BUMN sendiri itupun harus mendapatkan izin dari negara yang bersangkutan.