PENGANTAR
EKONOMI PEMBANGUNAN
I. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Pembangunan
Ekonomi pembangunan mulai berkembang pesat setelah perang
dunia kedua disekitar pertengahan 1940-an. Saat itu banyak sekali negara-negara
asia dan afrika yang berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan ,
termasuk Indonesia. Yang memotivasi negara-negara tersebut untuk memerdekakan
diri ialah keinginan hidup lebih layak dan manusiawi. Ternyata kemerdekaan
secara politis tidak dengan cepat melepakan negara-negara tersebut dari
penderitaan ekonomi.
Dari sudut pandang ilmu ekonomi , pembangunan ekonomi pada
dasarnya adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih.
Tercapainya hal tersebut merupakan indicator bahwa manusia secara individu
maupun kolektif dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Oleh karena itu yang
harus dibangun adalah:
1.
Kualitas SDM
2.
Sarana dan prasarana
3.
Kelembagaan-kelembagaan ekonomi modern
Dari uraian diatas , disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi
merupakan pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Dibutuhkan usaha dan kerja keras juga dalam pekerjaan ini. Yang lebih penting
lagi dalam pembangunan ekonomi adalah membutuhkan peralatan analisis yang
realistis dibanding peralatan yang ada dalam teori ekonomi mikro maupun makro.
Analisis mikro-makro dibangun berdasarkan asumsi-asumsi yang kurang relevan
dengan kondisi nyata di Negara sedang berkembang (NSB).
Karena itu ilmu ekonomi pembangunan merupakan aplikasi dan
adaptasi teori ekonomi barat dalam konteks negara-negara belum maju/NSB. Teori
ekonomi pembanguna lebih sarat pada masalah-masalah nilai (value). Teori-teori
ekonomi mikro dan makro lebih memfokuskan analisisnya pada efisiensi alokasi
sumber daya ekonomi , maka ekonomi pembangunan memberi perhatian pada masalah-masalah penanggulangan kemiskinan , meningkatkan derajat kehidupan ,
peningkatan partisipasi ekonomi dan politik masyarakat kelas bawah , dan
modernisasi kelembagaan.
II. Berkembangnya Teori Ekonomi Pembangunan
Fakta-fakta yang mendorong perlunya pembangunan ekonomi
dengan menggunakan analisis ekonomi pembangunan. Fakta-fakta tersebut mencakup beberapa
indicator mendasar untuk mengukur
tingkat kesejahteraan manusia secara individu maupun kolektif.
A . Klasifikasi Negara-negara
1. Negara maju dan belum maju
Yang dimaksud Negara sudah maju adalah Negara-negara yang
berdasarkan kriteria bank dunia telah mencapai pendapatan per kapita US$ 8.000,00 atau lebih. Sementara Negara
belum aja adalah yang belum memenuhi kriteria
diatas.
2. Utara Selatan
Pengelompokan ini berdasarkan letak wilayah geografis.
Kelompok utara mengacu pada Negara-negara yang sudah maju yaitu eropa barat dan
Amerika utara. Sementara kelompok selatan sebaliknya , yang umumnya terletak di
belahan bumi selatan.
3.Dunia pertama , kedua , dan ketiga
Dunia pertama adalah Negara-negara barat yang menganut
ideology liberal dengan system ekonomi kapitalis. Negara dunia kedua adalah
Negara-negara yang menganut ideologi antiliberalis , system ekonomi yang
cenderung sosialis. Negara-negara dunia ketiga adalah Negara yang sedang
berkembang.
B. Fakta-fakta berdasarkan laporan badan-badan PBB
Beberapa tolak ukur yang dikembangkan oleh para ahli ekonomi
guna mengukur tingkat kemiskinan masyarakat adalah sebagai berikut:
1.
Kemiskinan absolute
2.
Kebutuhan fisik minimum (KFM)
3.
Bank dunia
4.
Badan pusat statistic (BPS)
C. Hakikat pembangunan
Ada 3 elemen penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pembangunan, yaitu: proses ,
upaya dan peningkatan kualitas hidup.
1.Pembangunan sebagai sebuah proses
Pembangunan merupakan sebuah tahap yang harus dijalani oleh
setiap masyarakat atau bangsa.
2.Pembangunan sebagai upaya
Merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu
Negara/bangsa yang ingin maju.
3.Pembangunan berarti peningkatan kualitas hidup
Umumnya individu yang hidup di Negara-negara maju
manghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk kebutuhan-kebutuhan yang lebih
tinggi, misalnya pendidikan tinggi, informasi dan jasa-jasa modern lainnya.
D. Hakikat pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi mencakup dimensi kualitatif.
1)
Pertumbuhan (growth)
2)
Perubahan (changes)
-
Perubahan sikap (attitude changes)
-
Perubahan kelembagaan (institutional changes)
-
Perubahan struktural (structural changes)
III. Karakteristik Negara sedang berkembang
Karakteristik-karakteristik Negara belum maju
a.
Rendahnya tingkat kehidupan (low level of
living)
Rendahnya tingkat kehidupan terutama
dilihat dari kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan, pakaian,
kesehatan, dan pendidikan.
b.
Rendahnya tingkat produktivitas (low level of
productivity)
Rendahnya tingkat produktivitas dapat
dilihat dari PDB per kapita atau PDB per pekerja yang sangat kecil.
c.
Tingginya tingkat pertambahan penduduk (high
rates of population growth)
Tingkat pertambahan penduduk di NSB adalah
dua sampai empat kali lipat pertambahan penduduk Negara-negara maju.
d.
Tingginya rasio tingkat ketergantungan (high
rates of dependency ratio)
Ukuran yang menunjukan berapa besar beban
penduduk usia produktif (15-64 tahun)
Karena menanggung penduduk usia
nonproduktif (0-14 tahun + 65 tahun keatas)
e.
Tingginya tingkat pengangguran (high rates of
unemployment)
Penyebab tingginya tingkat pengangguran
adalah laju pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan
kesempatan kerja.
f.
Ketergantungan pada sektor pertanian primer
(substantial dependence on agricultural-primary production)
Negara-negara belum berkembang umumnya
sangat bergantung pada hasil sektor pertanian atau sektor primer.
g.
Pasar dan informasi yang tidak sempurna
(imperfect market and information)
Mekanisme pasar di NSB belum berkembang
baik. Struktur pasar barang dan jasa umumnya nonkompetisi sempurna, berupa
monopoli dan oligopoly di pasar output, serta monopsoni dan oligopsoni di pasar
factor produksi.
h.
Ketergantungan yang besar dan kerentanan
terhadap kondisi eksternal (dominance, dependence, and vulnerability in
international relation)
Kondisi domestik perekonomian NSB sangat
dipengaruhi kondisi perekonomian lainnya, khususnya perekonomian Negara-negara
maju.
IV. Pembangunan Ekonomi
Sebagai Proses Transformasi
a.
Transformasi pertanian
Perubahan kegiatan pertanian dari bersifat
tradisional dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau tingkat subsitensi
menjadi kegiatan yang modern berskala besar, dan bermotifkan memperoleh
keuntungan.
b.
Transformasi kependudukan
-
Transisi demografi
Suatu perubahan dari kondisi tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi
ke kondisi tingkat kematian dan kelahiran yang rendah.
-
Perubahan struktur penduduk
Dalam jangka panjang perubahan struktur penduduk dilihat dari usia dan
tingkat pendidikan
-
Meningkatnya penduduk perkotaan
Kemajuan ekonomi ditandai dengan berkembangnya kota-kota lama dan
tumbuhnya kota-kota baru
c.
Transformasi struktural
1.
Struktur produksi
2.
Struktur permintaan
d.
Transformasi kelembagaan
Makin tersedia dan sempurnanya
lembaga-lembaga untuk pengambilan keputusan yang individual atau mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar